Milad Yayasan Disabilitas Taruna Mandiri Ke-28 Tahun dan Milad SLBN Taruna Mandiri Ke-14 Tahun
KUNINGAN - 28 Tahun sudah Yayasan Taruna Mandiri Kabupaten Kuningan berkiprah dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial para penyandang disabilitas dan penyandang masalah sosial lainnya. Selama itu pula, Yayasan Taruna Mandiri telah mampu menjadi mitra pemerintah yang aktif dan mampu berkolaborasi dengan komponen masyarakat.
Baca juga:
Menulis Kalimat Efektif
|
Selasa (24/1/2023) Yayasan Taruna Mandiri merayakan milad (ulang tahun) nya yang ke-28 dan Milad SLBN Taruna Mandiri Ke-14 Tahun di Aula SLB Taruna Mandiri yang di isi acara Festival Disabilitas Expo memamerkan hasil karya para disabilitas. Hadir pada acara tersebut, Bunda Asuh Penyandang Disabilitas Provinsi Jawa Barat Hj. Atalia Praratya, Bupati Kuningan H. Acep Purnama, Kabid Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Disdik Provinsi Jabar Deden Syaiful Hidayat, Bunda Paud Kab. Kuningan Hj. Ika Acep Purnama, Kepala Cabang Disdik (KCD) Wilayah X Ambar Triwidodo, Ketua DWP Kabupaten Kuningan Hj. Ela Dian Yanuar, Ketua yayasan SLBN Taruna Mandiri Dr. Elon Carlan, Kepala SLBN Taruna Mandiri Kokoy Kurnaeti serta sejumlah undangan lainnya.
Ketua Yayasan Taruna Mandiri Dr. Elon Carlan, M.Pd, pada kesempatan tersebut, menyampaikan sejarah tentang perjalanan yayasan. Dikatakan Elon, didirikannya Yayasan Taruna Mandiri, bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada para penyandang disabilitas agar dapat memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang setara dengan manusia normal pada umumnya.
“Lahirnya Yayasan Taruna Mandiri 28 tahun yang lalu, tidak terlepas dari peran sejumlah orang-orang penting di Kabupaten Kuningan. Untuk itu saya ucapkan terima kasih atas peran, jasa, dan kontribusinya dalam mendirikan Yayasan Taruna Mandiri, termasuk Pak Gubernur dan Ibu Atalia sebagai Bunda Asuh Penyandang Disabilitas, yang sangat peduli dengan keberadaan kami, ” ujar Elon.
Lanjut diterangkan Elon, di tahun ini milad kita mengangkat tema “Infinity: Ability Has No Limit” Mari Lawan Keterbatasan Tanpa Batas. Keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk dapat berkarya dan meraih prestasi. Bahkan penyandang disabilitas juga dapat hidup dengan mandiri dan memiliki hak serta kesempatan yang sama dengan masyarakat pada umumnya.
“Mari kita tunjukan kepada dunia, bahwa keterbatasan fisik tidak akan menghalangi seseorang untuk dapat berkarya dan meraih prestasi. Penyandang disabilitas dapat hidup dengan mandiri dan memiliki hak serta kesempatan yang sama dengan masyarakat pada umumnya. Seperti yang kita lihat pada gebyar dan pameran inklusi pada hari ini yang menampilkan hasil karya anak-anak kita yang luar biasa. Mereka mampu berkarya meskipun memiliki keterbatasan, ” kata Elon.
Bunda Asuh Penyandang Disabilitas Jawa Barat Hj. Atalia Praratya mengemukakan, pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Karena menurutnya, dengan pendidikan seseorang akan mampu keluar dari kondisi yang terpuruk, sehingga dapat menorehkan sebuah kebanggan dan meningkatkan derajat hidupnya.
“Itulah kenapa, siapapun, harus memiliki kesempatan yang sama dalam pendidikan, termasuk masyarakat penyandang disabilitas. Karena pendidikan adalah soko guru paling penting dalam kehidupan, ” ucap Atalia.
Atalia berharap, milad Yayasan Taruna Mandiri dapat menjadi momentum untuk menghadirkan kembali inklusivitas di Jawa Barat, sekaligus memberikan motivasi dalam mengembangkan pendidikan bagi para penyandang disabilitas.
Lewat pendidikan, harkat dan martabat penyandang disabilitas ini bisa terangkat. Selain mendapatkan ilmu, penyandang disabilitas juga bisa diajarkan untuk mengeluarkan potensi diri yang berujung pada raihan prestasi.
“Kalau kita lihat bahwa pendidikan menjadi satu hal yang sangat penting dalam kehidupan kita lihat bagaimana seseorang yang bisa keluar dari kondisi eksisting bagaimana dari sisi kemiskinan, atau bagaimana kemudian mereka menjadi manusia-manusia yang termarjinalkan kemudian mampu menorehkan kebanggaan, ” jelasnya.
Oleh karena itu, peranan yayasan atau Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk penyandang disabilitas sangat penting. Salah satunya adalah Yayasan Taruna Mandiri di Kabupaten Kuningan yang kini sudah berusia 28 tahun.
“Kita ketahui bahwa 28 tahun sudah berdiri. Dengan kokohnya yayasan ini, dengan mampu menghadirkan banyak sekali para lulusan dan termasuk juga banyak yang saya catat di sini ada banyak sekali penghargaan yang ditorehkan, ” tuturnya.
Prestasi-prestasi ini yang didapatkan oleh yayasan ini tidak terlepas dari sosok Doktor Elon Carlan. Sebagai Ketua Yayasan, sosok Elon Carlan banyak menginspirasi masyarakat khususnya para penyandang disabilitas.
Lanjutnya keluarga besar disabilitas ini harus mampu berkarya secara maksimal. Karena harus berprestasi dan bahagia. Karena setiap orang berhak menghasilkan karyanya masing-masing dengan caranya masing-masing dan dengan potensinya masing-masing pula.
Atalia menjelaskan akan pentingnya dukungan lingkungan untuk para keluarga disabilitas, dukungan sosial keluarga dapat menjadi kekuatan bagi penyandang disabilitas untuk membuat hidup mereka lebih bermakna. Seseorang yang mendapatkan dukungan sosial dapat memiliki “tenaga tambahan” untuk bertindak atau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan atau keperluannya. Keadaan tersebut berlaku karena dukungan sosial menjadi sumber motivasi yang mendorong sesuatu tindakan/kegiatan, memberikan kekuatan yang mengarah kepada pencapaian tujuan. Penguatan dukungan sosial keluarga merupakan satu kebutuhan penting agar keluarga sebagai lingkungan terdekat bagi anggotanya, dapat menjadi sistem sumber alamiah yang potensial mendukung peningkatan kualitas hidup penyandang disabilitas.
Atalia juga menceritakan sosok inspiratif bagi para keluarga besar disabilitas yakni Angkie Yudistia, Tunarungu Yang Jadi Staf Khusus Jokowi. Angkie Yudistia menjadi salah satu staf khusus yang diumumkan Presiden Joko Widodo. Ia merupakan satu dari tujuh sosok milenial yang mendampingi tugas Presiden. Kita harus mewujudkan misi menuju Indonesia inklusif yang lebih ramah disabilitas. “Sudah waktunya disabilitas bukan kelompok minoritas tetapi dianggap setara, ” ujarnya.
Atalia juga tidak lupa mengucapkan selamat ulang tahun kepada Yayasan Taruna Mandiri Kuningan yang ke-28. Atalia berharap di umurnya yang ke-28 tahun, Yayasan Taruna Mandiri bisa tetap membimbing dan membawa penyandang disabilitas di Kabupaten Kuningan untuk menuju kesejahteraan dan prestasi.
“Saya bahagia sekali di momentum ini doa dari saya dan titipan dari Kang Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat). Dukungan dan doanya bagi semua pihak semoga tetap mampu memberikan keberkahan dan membawa gerbong teman-teman disabilitas ke kesejahteraan yang hakiki, lahir dan batin dunia dan akhirnya, ” tutupnya.
Sementara itu, Bupati Kuningan H. Acep Purnama, dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kuningan senantiasa menggairahkan pemberdayaan masyarakat untuk menjadi subjek aktif dalam pembangunan, termasuk pemberian ruang yang sejajar bagi para penyandang disabilitas sesuai dengan tingkat kedisabilitasannya, yang diimbangi dengan segenap kelebihan yang dimiliki.
“Pak Elon Carlan telah menginspirasi kita semua, dengan pemberian ruang yang sejajar dalam berkarir kini Pak Elon berhasil menjadi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Semoga Pak Elon bisa menjadi contoh bagi kita semua, ternyata keterbatasan itu tidak ada apa-apanya, tidak ada itu yang namanya tidak mungkin. Pak Elon telah membuktikannya. Jadi kita harus melawan ketidakmungkinan, ” tutur Acep..
Selanjutnya, Bupati Acep menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan perhatian dari Bunda Asuh Penyandang Disabilitas Jawa Barat terhadap pemberdayaan kelompok disabilitas di Kabupaten Kuningan.
“Atas nama pemerintah, keluarga besar Yayasan Taruna Mandiri serta seluruh masyarakat Kabupaten Kuningan, saya mengucapkan terima kasih atas segala perhatian serta dukungan dari Bunda Hj. Atalia terhadap pemberdayaan kelompok disabilitas di Kabupaten Kuningan, ” Ucapnya.
Pada kesempatan ini Bupati Kuningan mengucapkan selamat dan terima kasih atas pengabdian yayasan taruna mandiri yang telah berkontribusi selama 28 tahun.
“Semoga dengan bertambahnya usia yayasan taruna mandiri bisa menambah inovasi dan tetap konsisten dalam menyusun kebijakan.” Ujar Bupati.
Bupati kemudian menyampaikan, dengan merangkul pemerintah, yayasan taruna mandiri telah banyak menghasilkan murid-murid yang berkualitas yang membangkitkan semangat dan memotivasi.Ia berharap mereka dapat menjadi insan yang bermanfaat di masyarakat. (mulus mulyadi)