Iip Bupati Kuningan Pertama Yang Ada Di Puncak Ciremai

Puncak Gunung Ciremai menjadi saksi bisu kala orang nomer 1 di Kabupaten Kuningan tersebut berhasil mendaki bersama dengan sang Istri, Ibu Susi Widyawati yang juga adalah Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan beserta 4 Putera puteri Pj Bupati, R. Sabila Hidayat, R. Aufar Hidayat, R. Syarini Aqni Hidayat dan R. Argasena Hidayat.

Pj Bupati dan keluarga di temani dengan anggota BPBD Kuningan, Pol PP, team kesehatan Dinkes Kuningan dan Staff Prokompim yang membersamai Pj Bupati semenjak dari Pos pemberangkatan di Ipukan, Cisantana.

Baca juga: 10 Tempat Wisata Purwakarta Terbaru 2023 Paling Hits

Nampak hadir, Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana dan Dirut RSUD Linggajati Kuningan, dr. Eddy Syarief yang bertindak sebagai Ketua Tim pendakian dan Ketua Tim Kesehatan.

Dikatakan Kalak BPBD bahwa pendakian ini merupakan kolaborasi bersama dari berbagai elemen Pemerintah Kabupaten Kuningan yang ingin melewatkan momen pergantian tahun di Gunung tertinggi Jawa Barat.

Baca juga: Kelezatan Lapchiong Babi Titiles tercium seantero Nusantara

Untuk itu Kalak BPBD berpesan agar senantiasa mengecek Logistik, peralatan mendaki dan yang terutama adalah kesehatan pribadi. Mengingat ada beberapa anggota pendaki yang baru kali pertama muncak ke gunung dirinya berpesan agar tidak terlalu memaksakan dengan mengukur kemampuan selama perjalanan.

“Mencapai Puncak Ciremai adalah pilihan, tetapi kembali pulang ke rumah masing-masing adalah kewajiban” Tutur Ibe, sapaan akrabnya.

Baca juga: Kusamba Beach, Well Known for Its Traditional Salt Farming

Perjalanan kemudian dimulai sekira pukul 19.30 Wib, Minggu (31/12/2023), dari Ipukan menuju pos 1 Cigowong (1599 mdpl). Total peserta mencapai 50 orang yang terbagi menjadi 5 team dimana masing masing terdiri dari 10 orang.

Di pos 1 Cigowong Pj Bupati bertemu dengan Sekretaris Daerah Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si yang memberikan support moril terhadap pendakian yang akan dilakukan Iip Hidajat, yang juga merupakan momen pergantian awal tahun 2024.

Baca juga: Fenomena Kelakuan Bule Stres, Ugal-ugalan. Bali Dapat Apa ?

“Semoga Pak Pj Bupati dan keluarga di berikan kesehatan dan kelancaran hingga dapat mencapai Puncak Gunung Ciremai” tutur Sekda Dian.

Perjalanan di lanjutkan sekira pukul 22.00 Wib menuju Pos 6 Pasanggrahan (2440 mdpl) sebagai titik istirahat perjalanan. Sebelumnya 5 tim yang kemudian menjadi 4 tim pemberangkatan (karena ada beberapa anggota pendaki yang kelelahan dan tidak melanjutkan perjalanan-red) melewati pos pos pendakian seperti, Pos 2 Kuta (1680 mdpl), Pos 3 Paguyuban Badak (1835 mdpl), Pos 4 Arban (2060 mdpl), Pos 5 Tanjakan Asoy (2140 mdpl).

Setelah beristirahat beberapa jam di Pos Pasanggrahan, Pj Bupati bersama dengan anggota keluarga dan team pendamping melanjutkan perjalanan “Summit” ke puncak gunung Ciremai.

Perjalanan ini melewati Pos 7 Sanghyang Ropoh (2595 mdpl) dan Pos 8 Goa Walet (2950 mdpl) setelah kemudian mencapai titik Puncak tertinggi, 3078 mdpl.

Iip Hidajat, sapaan akrab Pj Bupati menuturkan bahwa ini merupakan pengalaman luar biasa bagi dirinya karena baru mendaki puncak tertinggi Jawa Barat.

Baca juga: Sensasi Petik Jeruk Langsung di Kebun H.A.S Farm

“Pengalamannya, sensasinya, kesannya sangat luar biasa dan tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata” tutur Iip.

“Saya bahagia dapat mencapai ke puncak Gunung Ciremai, 3078 meter di atas permukaan air laut. Mengingat secara luasan 60 persen cakupan wilayah Gunung Ciremai ada di Kabupaten Kuningan dan masyarakat memanfaatkan keberadaan Gunung Ciremai seperti pariwisata, airnya dan pertaniannya. Dan sebagai Kepala Daerah saya harus ikut juga merasakan sensasi naik ke puncak Gunung Ciremai ini” lanjut Iip bahagia.

Lebih lanjut, Iip Hidajat mengajak segenap warga Kuningan, Jawa Barat dan Nusantara untuk bersama-sama datang ke Gunung Ciremai.

“ Yuk wargi Kuningan datanglah ke Puncak Gunung Ciremai dan saya juga mengajak kepada masyarakat Jawa Barat dan Nusantara datanglah ke Kabupaten Kuningan untuk merasakan keindahan Kuningan beserta Gunung Ciremainya” ( mulus mulyadi)