KUNINGAN - Minggu, 27 Agustus 2023, Nampak Ribuan masyarakat Kuningan tumpah ruang menyaksikan Tradisi Babarit sebagai salah satu rangkaian wajib Hari jadi Kuningan setiap tahunnya. Tradisi Babarit yang sarat dengan nilai filosofi sebagai wujud syukur, menjaga alam, indahnya berbagi dan mendokan para leluhur tersebut di gelar di Depan Pendopo dalam rangka Milangkala Kuningan ke 525 tahun.
Tradisi Babarit tersebut tahapan prosesinya seperti menyatukan air dari empat penjuru mata air kabuyutan, Barat; Mata Air Cihulu Kuningan - Kel. Winduherang-Cigugur. Utara;dari Cikahuripan-Kahiyangan Indapatra - Cilimus. Timur; Kabuyutan Indrakila-Karangkencana. Dan Selatan; Kabuyutan Jamberama-Selajambe. Yang kemudian persatuan air itu di sawer ke empat penjuru.
Selain itu, disiapkan lima Tumpeng, sebagai simbol, satu Tumpeng Indung dan empat Tumpeng yang merupakan kiriman dari empat penjuru lembur. Ada pula lebih dari 3.200 nasi pincuk yang dibagikan kepada warga yang turut hadir.
Suasana babarit terasa sakral diiringi gamelan dan kacapi suling, diseling dengan Musik Tarawangsa dipadukan dengan tarian empat penari tari kendi air, dengan narasi dari Juru Kawih ;
“Titis nitis mawa lantis, tina keclak ngajadi cikaracak, nu sumerep making lemah, maseuhan tanah kaheman. Laju ngaburial cinyusu di saban madhab, papat madhab kalima tunggal ngawangun talaga wening, nu ngeclak lir cahaya inten. Cikahuripan pigeusaneun hirup hurip. Hurip nagri waras abdi Curr…! Bismilllahirrohmanirrahim”
Usai itu, Bupati Kuningan, Acep Purnama, didampingi Istri yang juga adalah Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Ika Rahmatika, bersama Wakil Bupati Kuningan, Ridho Suganda, yang di dampingi istri yang juga merupakan wakil ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Yuana Woelansarie, menyipratkan air dari gentong ke empat madhob, suasanapun semakin riang bagi yang terkena cipratan air.
Selanjutnya murak tumpeng yang dilakukan Bupati bersama Wakil Bupati Kuningan dibagikan nasi tumpeng kepada Dandim 0615 Kuningan, yang mewakili Kapolres Kuningan, Kepala Kejaksaan Negeri, Ketua Pengadilan Negeri, Sekda Kuningan dan Ketua Pengadilan Agama. Yang dilanjutkan dengan pembagian nasi pincuk kepada warga yang hadir pada gelaran babarit tersebut.
Selepas penyelenggaraan Babarit, diberikan 2000 karung beras kepada masyarakat sekitar, sebagai simbol berbagi yang juga merupakan ajaran luhur dari prosesi Babarit.
Dalam sambutannya, Bupati Acep menyebutkan bahwa Tradisi Babarit ini merupakan agenda tahunan yang tidak boleh terlewat dalam Rangkaian Hari Jadi Kuningan.
“Babarit merupakan kebudayaan luhur untuk mesyukuri kelimpahan alam, rejeki dan hasil panen sebagai tradisi turun temurun masyarakat Sunda. Kita ingin berbagi kebahagiaan dengan masyarakat, karena dengan berbagi penyelenggaraan Hari Jadi Kuningan ke 525 semakin berkah”
Pada kesempatan tersebut, Bupati Acep juga memohon pamit kepada masyarakat, bahwasanya Desember mendatang, dirinya bersama pak Ridho sebagai wakil Bupati akan menyelesaikan periode kepemerintahannya.( Mulus Mulyadi)